Hari ini, tiba-tiba saja saya jadi rindu ingin kembali
memainkan kamera saya yang sudah lama tidak tersentuh. Ingin rasanya kembali
berburu moment, dan mengabadikannya ke dalam sebuah gambar. Hal yang sudah lama
sekali tidak saya lakukan.
Dua hari yang lalu, saya kembali menonton film “Into the
Wild” untuk kesekian kalinya. Dan di setiap malam menjelang tidur, telinga saya
harus diperdengarkan dengan “Society”, “Rise”, ataupun “Long Nights” nya Eddie
Vedder, yang merupakan Soundtrack dari film tersebut.
Maafkan saya yang meracau tak beraturan, tapi saya sedang
benar-benar bosan dengan kota ini. Cuaca yang panas, kota yang tidak begitu
bersih, banjir rob, orang dengan tattoo di sekujur badan dan berlagak bak
jagoan yang banyak memenuhi area-area parkir dan pasar, pencurian motor,
kemacetan, dan lainnya. huhuhu… mateng!
Saya merindukan suasana damai pedesaan, sejuknya udara pagi,
dan senyum sapa dari warga yang memulai aktifitas di pagi buta. Saya ingin
rehat sejenak dari aktifitas rutin setiap hari. Saya ingin pergi sementara dari
kota ini. Libur dari hiruk pikuk suara band punk, ataupun metal, yang selalu
terdengar setiap malam dari kost tempat saya tinggal. Saya ingin berada di
tempat yang memaksa saya untuk mengenakan jaket karena udara dingin yang
menusuk tulang, bukannya karena cuaca panas yang memanggang. Yang jelas, saya butuh
suasana baru, ya.. suasana yang benar-benar baru. Walaupun hanya untuk beberapa
hari di akhir bulan ini saja.. tapi itu cukup.
No homeworks, no textbook, no paper and no laptop
“Mau kemana lu, boy?” tanya Acong, teman satu kost saya,
ketika melihat saya yang sedang sibuk membersihkan ransel.
“Jalan-jalan, boy. Menenangkan diri” jawab saya seadanya.
Dia pun tertawa.
“Mau kemana?” Tanyanya lagi.
“Alaska, Alaska!” jawab saya, sambil menirukan gaya bicara
Christopher, tokoh utama di film “Into the Wild” yang kami tonton bersama
beberapa hari lalu.
Kami berdua pun tertawa.
Sebenarnya saya belum memastikan kemana tujuan saya akan
berlibur kali ini. Gamang… Yang jelas saya ingin keluar dari kota ini..
sementara. Entah keyogyakarta tepatnya kaliurang(merapi), atau Karimunjawa, atau Bangkok? Oh ya, Bangkok . mumpung
masih ada kawan saya yang tinggal disana. Ah, tapi Bangkok terlalu
jauh, jika menghitung waktu libur yang saya punya, hanya 4 hari saja. Semuanya
masih kabur, masih belum ada yang pasti.. satu yang pasti hanyalah bahwa saya
akan tetap pergi berlibur, walaupun masih belum jelas tujuannya.
“Ah lu lebay ah.” Kata Acong agi, yang seperti tidak rela
saya tinggalkan sendirian di kost. “Nanti aku ngapain sendirian di kost nggak
ada temen, nggak ada kerjaan.” Sambungnya
“Gue butuh menenangkan diri, boy.” Jawab saya memberi
penjelasan.
————————————————————
Calm down, Deep breaths,
And get yourself dressed, Instead of running around,
And pulling all your threads, and breaking yourself up,
If it’s a broken part, replace it,
If it’s a broken arm then brace it,
If it’s a broken heart then face it.
And hold your own, know your name and go your own way,
and everything will be fine.
(Details in the fabric – Jason Mraz)
————————————————————
Ps: And yes, You will never know true happiness until you
have truly loved, and you will never understand what pain really is until you
have lost it.
Ps: Tapi yang jelas, bepergian keliling dunia bersama keluarga kecil saya nantinya akan tetap saya lakukan. Kenapa? Karena itu adalah impian saya!
Ps: Tapi yang jelas, bepergian keliling dunia bersama keluarga kecil saya nantinya akan tetap saya lakukan. Kenapa? Karena itu adalah impian saya!