Sebuah kisah nyata yang terjadi di sebuah Sekolah Dasar di
desa Talang Mamak, Riau.
“Ini gambar siapa?” tanya reporter tv sambil memperlihatkan
bingkai foto Presiden SBY.
“Bupati!” jawab salah
seorang murid perempuan dengan setengah berteriak.
Saya pun tidak bisa menahan tawa saya. Sangat menggelikan mengetahui
bahwa ternyata masih ada rakyat yang tidak mengenal sosok presiden-nya sendiri.
Hahaha…
“Kalo tulisan ini, “my darling”, apa artinya?” tanya
reporter tv lagi sambil menunjuk ke sebuah tulisan yang terdapat pada sebuah
halaman buku tulis kepunyaan salah seorang murid.
“My darling artinya datang kemari” kata salah seorang murid
laki-laki dengan polosnya.
Saya pun kembali tertawa mendengar jawaban super konyol
tersebut. Hahaha…
Tapi ah, tentu merupakan sebuah kewajaran jika mereka tidak
mengenal bahasa inggris, karena untuk bisa membaca dan menulis pun sudah
termasuk beruntung buat mereka.
Melihat kenyataan bahwa ternyata para murid tidak bisa
menjawab dengan benar berbagai pertanyaan tersebut, sang reporter tv pun
kemudian memberikan pertanyaan yang sangat mudah, yang bahkan anak Taman
Kanak-Kanak pun pasti akan bisa menjawabnya.
“Sekarang kakak tanya, apa nama negara kita? Siapa yang mau
jawab?”
Semua murid pun hanya diam…
“Ayo kamu, apa nama negara kita?” tanya reporter tv dengan
lembut kepada seorang murid.
“Tidak tahu.” jawab murid tersebut.
Sang reporter pun kemudian mengajukan pertanyaan yang sama
kepada murid yang lain.
“Apa nama negara kita, dek?”.
Murid itu pun terlihat gelagapan, mencoba mencari bantuan
dari teman di kanan dan di kiri.
Sang reporter pun tersenyum, kemudian kembali bertanya
dengan lembut.
“Ayo, apa? Kamu pasti tau kan nama negara kita? Apa nama
negara kita?”
Kemudian dengan ragu-ragu, murid itu pun akhirnya menjawab,
“Negara hutan!”
——————-
Salah siapa mereka tidak tahu nama negaranya sendiri?
Salah siapa mereka tidak mengenal sosok pemimpinnya sendiri?
Salah siapa? Siapa salah? Yang salah siapa? Siapa yang
salah? Siapa?